• SMP NEGERI 1 WONOGIRI
  • -

Profil

Profil SMPN 1 Wonogiri

Pada tahun 1922, Suwardi Surjaningrat mendirikan Sekolah Taman Siswa, yang kemudian menjadi cikal bakal lahirnya sekolah-sekolah di seluruh Nusantara. Salah satunya adalah SMP Negeri 1 Wonogiri.

Sejak pemerintahan Belanda menerapkan Politik Etis banyak sekolah mulai didirikan, tetapi tetap saja jumlah sekolah tidak sebanding dengan jumlah anak usia sekolah. Sekolah-sekolah yang didirikan adalah untuk kepentingan kolonial, baik kepentingan dalam bidang politikekonomi, maupun administrasi. Jadi sama sekali tidak ditujukan untuk kepentingan rakyat Indonesia.

Ketika belum dibuka sekolah dasar yang disebut Hollandsch-Inlandsche School (HIS), bagi rakyat pada umumnya disediakan sekolah bumiputera yang rendah sekali pelajarannya. Ada sebagian kecil dari rakyat kita, yaitu kaum priyayi, diperkenankan menuntut pelajaran di sekolah dasar Belanda, sehingga mereka dapat melanjutkan pelajaran ke sekolah-sekolah yang lebih tinggi. Akan tetapi sekolah pada saat itu masih tertutup bagi anak rakyat pada umumnya. Banyak orang merasa senang ketika pemerintah membuka sekolah bumiputera kelas satu yang kelak menjadi HIS, karena mereka mempunyai pengharapan bahwa anak-anaknya akan memperoleh kepandaian yang dapat menjadi tangga untuk mempertinggi derajat penghidupannya. Namun semua tidaklah sesuai dengan keinginan. Karena anak keluaran HIS pada umumnya tidak dapat diterima di sekolah yang lebih tinggi tingkatannya dalam hal ini Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) karena kurang kepandaiannya, terutama mengenai Bahasa Belanda.

Akhirnya pada tahun 1927, sekolah ini menjadi Sekolah Dasar pada masa pemerintahan Belanda yang dikenal dengan nama HIS. Diawali dari pendidikan HIS tujuh tahun. Pernah bersekolah seorang gadis kecil bernama Siti Hartinah lulusan HIS tahun 1939, putra seorang wedana Kecamatan Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri, telah berhasil mengangkat nama sekolah ini. Siti Hartinah pernah menjadi seorang Ibu Negara.

Setelah memasuki tahun 1942 sampai 1945 dimana pemerintahan mengalami masa transisi dengan adanya pemerintahan Jepang, gedung SMP Negeri 1 Wonogiri tetap berdiri megah dengan status baru sebagai Sekolah Rakyat yang disempurnakan.

Mulai tahun 1945 sampai 1949, Sekolah Rakyat yang disempurnakan diresmikan menjadi Sekolah Menengah Pertama yang didirikan oleh Pemerintah Mangkunegaran pada saat itu, dan tepatnya pada tanggal 17 Desember 1949 dinyatakan sebagai hari kelahiran SMP Negeri 1 Wonogiri.

Nama SMP mengalami beberapa kali perubahan, pernah sebagai SLTP (Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama), SMTP, dan baru setelah keluar UU Sisdiknas No 20 tahun 2003 SLTP berubah nama menjadi SMP kembali. Dan berdasarkan SK No. 1147.A/C3/SK/2004. SMP Negeri 1 Wonogiri ditetapkan sebagai Sekolah Menengah Pertama Standar Nasional.

SMP Negeri 1 Wonogiri, merupakan saksi bisu dalam sejarah perjuangan bangsa. Sejak berdiri hingga sekarang bangunan-bangunan yang bernilai sejarah tetap dipertahankan. Karena mengingat bangunan tersebut merupakan cagar budaya dan menjadi bangunan yang dilindungi (suaka). Bangunan ini juga telah menjadi tempat menimba ilmu tokoh-tokoh Nasional yang mampu memimpin bangsa dan negara. Tokoh-tokoh tersebut antara lain:

  1. Ibu Siti Hartinah, Ibu Negara Republik Indonesia(1967—1996)
  2. Bapak SoedjarwoMenteri Kehutanan Republik IndonesiaKabinet Pembangunan IV
  3. Bapak Hartarto SastrosoenartoMenteri Perindustrian Republik IndonesiaKabinet Pembangunan V
  4. Tokoh-tokoh lain baik ditingkat kabupaten maupun nasional

Halaman Lainnya
Visi dan Misi

Visi : “Terwujudnya generasi yang bertakwa, berkarakter kuat, cerdas, terampil dalam bidang seni dan berwawasan kebangsaan menuju manusia yang berkualitas”.     Mi

07/05/2020 05:09 - Oleh Administrator - Dilihat 4737 kali